Minggu, 23 Oktober 2016

Hidupmu dipimpin Roh

Pagi ini, ketika saya berbicara dengan Tuhan. Tiba-tiba aku melihat "Seorang lelaki sedang berbaring di tempat tidur, sedang ditolong orang lain untuk dimiringkan kearah kekanan. lalu aku melihat seorang perempuan duduk disampingnya. setelah itu ada suara, " itu suaminya Yuli sedang sakit."

Saya penasaran. 
Lalu saya sms Yuli. "Dik Yuli, apakah semua keluarga sehat semua, termasuk bapaknya Frans?" 
Terus Yuli menjawab sms saya: "Ya bu, kok Bu Jacob ada kontak bathin ya sama saya..
ini bapaknya Frans sedang sakit dan sedang diopname sudah 3 hari."

Yuli adalah anggota gerejaku. Suaminya sedang bekerja di luar P Jawa. sedangkan Yuli dan anaknya Frans ada di Jawa.  Yuli tidak bercerita ke saya. Mungkin takut merepotkan saya, dan tidak perlu memberitahu bapak Pendeta dan ibu Pendeta.


Tapi, saudaraku dan saudariku sesama hamba Tuhan dan istri Pendeta.  TUHAN yang kita layani adalah TUHAN yang penuh kuasa. TUHAN senantiasa memakai hambaNya untuk melakukan sesuatu sesuai dengan tugas yang dipercayakan kepada kita para hamba-Nya. Itu sebabnya meski anggota gereja yang kita layani tidak memberitahu kita apa yang sedang terjadi, TUHAN yang kuasa, Dia ALLAH yang Maha Tahu, memberi tahu hamba-Nya.

“Akan terjadi pada hari-hari terakhir, demikianlah firman Allah bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi”.

(Kisah Para Rasul 2:17 & Yoel 2:28)



Masalahnya bagaimana kita menguji penglihatan dan mimpi-mimpi itu?
Pastilah banyak orang bertanya-tanya, “Bagaimana saya dapat membedakan apakah suatu penglihatan atau mimpi berasal dari Tuhan, manusia atau iblis?”.

Secara teologis, terdapat 4 cara yang bisa dipakai untuk membantu kita membedakan antara penglihatan yang menggunakan imajinasi-perenungan manusia secara Alkitabiah, penglihatan yang bersifat kedagingan atau yang dari Iblis. 

Dapat pula digunakan untuk membedakan antara mimpi yang menggunakan imajinasi-meditasi yang ilahi, yang bersifat kedagingan atau mimpi biasa.
  1. Mutlak harus selaras dengan pengajaran Firman TUHAN. (2 Tim. 3:16-17; KPR. 17:10-11;24:14; 1 Kor. 4:6;14:37-38; Mark 7 7:1-13; Yos. 1:8; Yoh. 10:35; Rom.15:4; 2 Pet. 1:20-21).
  2. Kesaksian batiniah, yakni kita harus bisa membedakan apakah Roh Kudus meneguhkan roh kita bahwa mimpi atau penglihatan itu berasal dari Tuhan. (Rom 8:16; Kol. 3:15; Filp. 4:7)
  3. Harus digenapi jika penglihatan dan mimpi tersebut berbicara tentang sesuatu yang akan terjadi di masa depan. (Ul. 18:21-22; bandingkan Bil. 12:6).
  4. Harus memotivasi kita untuk taat pada Firman TUHAN dan lebih mengasihi TUHAN, Allah pencipta langit dan bumi. (Ul. 13:1-4).
  5. Alkitab mengatakan bahwa kadang-kadang Tuhan ingin berbicara melalui mimpi dan penglihatan. Tetapi perhatikanlah bahwa mimpi dan penglihatan dari Tuhan itu akan terjadi hanya jika Dia hendak berbicara pada kita dengan cara demikian. Dialah yang akan memutuskan bagaimana akan berbicara pada kita dan bukan kita yang mendesak-Nya untuk memberikan karunia profetik seperti yang kita inginkan/kehendaki.
Bila kita mencoba memaksa Tuhan melakukan sesuatu yang menurut-Nya tidak benar bagi kita saat itu, kita tidak akan menjadi orang Kristen yang dikendalikan Roh Kudus ("Jikalau hidup kita oleh  Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh. "Galatia 5:25).

Mari terus peka dengan suara dan tuntunan Tuhan dalam hidup dan pelayanan kita semua, sehingga hidup kita selalu dipimpin oleh Roh.
Tuhan memberkati saudara dan saudariku semua.
Tuhan terus sedang berkarya dalam hidup anda semua.






Jumat, 23 September 2016

Perkataan seperti sarang madu

Hari ini ada seorang hamba Tuhan senior yang bermalam di tempat kami. ia adalah Pdt Dwi Tartiyasa. ia seorang yang friendly, suka humor, dan bila ia berbicara banyak sekali mngucapkan kata-kata bijak yang sangat menyejukkan hati.

Ketika sarapan bersama, tak kusangka ia berkata tentang diriku. Katanya: "kamu itu wanita yang luar biasa, kamu bisa khotbah, kamu bisa musik, kamu bisa menulis, kamu itu tabah, betah, gagah..." 
Dalam hati saya berkata: "baru kali ini aku mendengar orang berkata seperti ini tentang diriku.." Pikirku :"ya ya ternyata saya seperti itu ya...aku tak menyadarinya." karena selama ini aku menjalani hidupku ya apa adanya, melakukan tugas setiap hari yang Tuhan suruhkan kepadaku.

Tapi yang menyenangkan dari pembicaraan pagi ini bersama Pdt Dwi... adalah perkataannya yang menyenangkan.  Hati saya terasa sejuk...mak nyesss.

Ow ternyata betul seperti kata Amsal 16:24:" Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang.

Dalam satu hari sudah berapa perkataan yang keluar dari mulut kita?. Sebagai seorang hamba Tuhan atau istri hamba Tuhan.  apakah perkataan kita sudah menyenangkan buat lawan yang kita ajak bicara?. 

Dikatakan Amsal 16:24, Perkataan yang menyenangkan itu seperti sarang madu. manis bagi hati dan obat bagi tulang.
Masyarakat dari dulu sudah mengerti ada khasiat yang luar biasa dari sarang madu. Bahkan sarang madu banyak dikonsumsi, mereka menjadikannya sebagai lauk pauk, dimasak seperti memasak pepes atau merebusnya. Rupanya mengandung banyak vitamin yang tinggi. anti oksidannya yang kuat, penetral racun, dan banyak khasiat yang lainnya.

Nah perkataan yang menyenangkan itu seperti sarang madu, itu sebabnya manis bagi hati dan obat bagi tulang.  Perkataan kita yang menyenangkan merupakan penyembuhan bagi orang lain.

Karena itu mari kita mulai berkat-kata seorang kepada yang lain dengan perkataan yang menyenangkan sehingga menjadi berkat bagi semua orang.

Rabu, 31 Agustus 2016

Naomi atau Mara?

Setiap wanita pasti mendambakan kesenangan, bahkan seorang hamba Tuhan dan istri hamba Tuhan juga mendambakan kesenangan.  Tetapi bagaimana jika di dalam hidup kita terjadi sebaliknya dengan yang kita harapkan?.. Naomi mengalami apa yang tidak diinginkan manusia yaitu kesedihan dan kedukaan yang panjang.
Padahal ibunya  memberi nama kepada Naomi dengan harapan hidup Naomi akan mengalami kesenangan.. Karena dalam bahasa Ibrani "Naomi " berarti "kesenangan."  Apakah ibunya salah memberi nama kepada Naomi? atau Allah punya rencana yang indah dibalik kedukaan Naomi?

Naomi adalah wanita Israel, yang menikah dengan Elimelekh. Naomi dikarunia dua orang putra, yang  bernama Mahlon dan Kilyon (Rut 1:2).  Pasti hidup Naomi sangat bahagia. Ia sudah berjodoh dan bersuami.  Kebahagiaan semakin lengkap manakala TUHAN mengaruniakan dua putra.  Inilah kebahagian yang diinginkan setiap wanita dan pria, menikah dan mempunyai anak. Mereka memberi nama anak mereka Mahlon dan Kilyon. Saya tidak mengerti mengapa Bapak Elimelekh dan Ibu Naomi memberi nama kepada bayi-bayi mereka dengan nama itu.  Menurut saya itu nama yang aneh untuk diberikan kepada seorang bayi.  Apakah saudara tahu arti nama anak-anak mereka?. "Mahlon" artinya "sakit"; sedangkan "Kilyon" berarti "merana" Mungkin mereka mempunyai alasan yang kita tidak mengetahuinya, atau mungkin untuk mengingatkan bapak dan ibunya pada waktu melahirkan mereka dalam keadaan sakit dan merana.

Meski demikian adanya, Elimelekh suami Naomi, seorang yang bertanggung jawab.  Ya tentu saja sebagai suami yang sudah beristri dan punya anak harus bertanggung jawab. Kan suami sebagai tulang punggung keluarga...(Berbahagialah para lelaki, hidupmu penuh dengan kasih dan perhatian kepada keluarga...Tuhan akan memberkati saudara semua)

Ketika terjadi musibah kelaparan di Betlehem, Yehuda. Elimelekh dan keluarganya pergi ke Moab. Untuk mencoba peruntungan baru disana, dan tinggal sebagai warga negara asing (Rut1:2),  Dengan harapan terhindar dari bahaya kelaparan dan tetap dapat hidup.  Oo... malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih...Tak diduga Elimelekh dipanggil TUHAN lebih cepat dari yang diduga Naomi (Rut 1:3), sebelum sempat melihat ke dua anaknya menikah dengan wanita yang akan menjadi menantunya.

Bagaimana Naomi menjalani kehidupannya?
Disini Naomi mulai merasakan kesedihan... Nama yang melekat di hidupnya sejak lahir dan selalu di dengar di telingannya ketika semua kerabatnya memanggilnya "Naomi, Naomi" tidak lagi berarti kesenangan... tetapi perkabungan.  Akhirnya di negeri Moab sebagai warga negara asing Naomi harus tinggal sebagai janda dengan dua anaknya. Tidak dicritakan di dalam Alkitab, apakah Naomi mempunyai pekerjaan untuk menghidupi seluruh keluarganya.  Yang jelas Naomi pasti melakukan sesuatu yang baik, entah berkebun, bercocok tanam, atau pekerjaan apapun.  Dimana dengan pekerjaan itu ia dapat menghidupi ke dua anaknya sampai mereka dewasa.

Sebagai seorang ibu pasti berdoa juga untuk anak-anak nya supaya mendapatkan jodoh yang seiman yaitu menyembah Allah yang benar, seperti orang Israel pada umumnya. Ketika Mahlon dan Kilyon sudah dewasa, mereka malah menikah dengan perempuan Moab, dimana pada umumnya penduduk Moab menyembah berhala (Rut 1:5).  Naomi pasti menghendaki menantu-menantu yang menyembah Allah.  Seperti Abraham yang menginginkan Ishak anaknya menikah dengan kerabatnya yang sama-sama menyembah Allah. (Kej 24:3-4). Kemungkinan kesedihan Naomi dan kekahawatarinnya bertambah, karena perkara ini.  Ditambah lagi anak-anak mereka belum dikarunia momongan.. Memang jodoh dan anak adalah anugrah Tuhan dalam hidup manusia.
  Melalui Musa, Tuhan juga memperingatkan bangsa Israel supaya anak-anak mereka tidak menikah dengan orang asing karena bisa membawa umat Allah menyembah berhala (Ul 7:3-4). Namun Mahlon dan Kilyon pun tetap menikah dengan perempuan Moab (Rut 1:4). Sekalipun penuh kesedihan, Naomi berusaha bersikap baik dan menunjukkan hati yang tulus dan penuh kasih kepada Orpa dan Rut kedua menantunya itu. Mungkin Naomi berharap kedua menantunya akan menjadi penyembah Allah juga.  Sikap baik dan penuh kasih Naomi dapat terlihat ketika mereka harus melewati masa masa sulit bersama, ketika ke dua anaknya meninggal dan belum dikarunia anak. Kesulitan demi kesulitan membuat Naomi, Orpa dan Rut saling berbagi kesedihan, sehingga mereka dapat saling mengasihi (Rut 1:5).

Apa yang membuat Rut mengikuti Allahnya Naomi?
Rut adalah perempuan Moab.  Orang-orang Moab pada umumnya menyembah banyak allah-allah.  Dewa mereka yang utama ialah Khemos (Bil 21:29; Rut 1:15).  Biasanya selalu penuh kekerasan dan pengorbanan anak-anak.  Tetapi yang dirasakan oleh Rut bersama suami dan mertuanya Naomi, adalah kasih. Kasih kepada Allah. Orang-orang Israel diajar untuk mengasihi Allah. “Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu  dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.” (Ul 6:5).  Allah yang disembah Naomi adalah Allah yang penuh dengan kebaikan dan kasih, sehingga umatNya diperintahkan untuk dapat mengasihi Allah. Kekuasaan Allah bercirikan kasih.
Kesedihan demi kesedihan telah membuat mereka semakin akrab, pasti Naomi menceritakan bagaimana TUHAN telah menolong umatNya. Ketika di dengar kabar bahwa TUHAN telah memperhatikan umatNya dan memberikan makanan kepada mereka (Rut1 :6), sehingga Naomi memutuskan untuk kembali ke negeri asalnya. Kasih TUHAN itu yang diceritakan Naomi kepada Rut, sehingga Rut bersikeras tetap ikut pulang bersama Naomi.
Rut pasti dapat membedakan perbedaan keyakinan sebelumnya dan ketika hidup bersama dengan suami dan Naomi mertuanya. Sehingga Rut dapat berani membuat keputusan yang penting dalam hidupnya, ketika Naomi menyuruhnya pulang kembali kepada bangsanya.  Tetapi Rut menolak.  Berkatalah Naomi: "Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu." Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;  di mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!" (Rut 1:15-17)
Kita dapat belajar dari Naomi, kesedihan dan masalah dapat datang silih berganti, tetapi sebagai umat Allah, kita dapat merasakan kasih Allah dalam menolong kita melewat semua persoalan. Kasih Allah kepada kita dapat kita bagikan kepada orang-orang disekitar kita, melalui perbuatan nyata dan perkataan kita.  Kasih itu dapat membawa orang lain untuk datang kepada Allah. Seperti yang dialami oleh Rut.  Karena kasih Allah itu yang menarik orang lain untuk dapat percaya kepada Allah.dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi,  Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku.” (Yoh 12:32)

Perubahan hidup Naomi: Kesenangan- kepahitan-kesenangan.
Sesudah pulang ke kampung halamannya Naomi tidak mau disebut sebagai Naomi.  1:19Dan berjalanlah keduanya sampai mereka tiba di Betlehem. Ketika mereka masuk ke Betlehem, gemparlah seluruh kota itu karena mereka, dan perempuan-perempuan berkata: "Naomikah itu?" 1:20 Tetapi ia berkata kepada mereka: "Janganlah sebutkan aku Naomi; sebutkanlah aku Mara, sebab Yang Mahakuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadaku. 1:21 Dengan tangan yang penuh aku pergi, tetapi dengan tangan yang kosongTUHAN memulangkan aku. Mengapakah kamu menyebutkan aku Naomi, karena TUHAN telah naik saksi menentang aku dan Yang Mahakuasa telah mendatangkan malapetaka kepadaku." 1:22 Demikianlah Naomi pulang bersama-sama dengan Rut, perempuan Moab itu, menantunya, yang turut pulang dari daerah Moab. Dan sampailah mereka ke Betlehem pada permulaan musim menuai jelai.
Arti nama Naomi dalam bahasa Ibrani “menyenangkan” Tetapi Naomi minta disebut “Mara” yang artinya “pahit”.  Dalam perjalanan hidup bersama Naomi dan Rut hidup saling mengasihi dan berbagi, saling menghormati, (Rut 2-3). Rut yang masih muda selalu mau mendengarkan nasehat Naomi yang sangat dikasihinya. Tetapi pada akhir nya Tuhan benar-benar memberikan kesenangan kepada Naomi, ketika ia mendapatkan seorang cucu. (Rut 4:13-17) Dan dialah yang akan menyegarkan jiwamu dan memelihara engkau pada waktu rambutmu telah putih; sebab menantumu  yang mengasihi engkau telah melahirkannya, perempuan yang lebih berharga bagimu dari tujuh anak laki-laki (Rut 4:15).
Naomi akhirnya dapat membawa Rut untuk menyembah Allah.  Pengorbanan yang panjang dengan banyak kesedihan telah dilalui bersama Allah.  Akhirnya Allah memberikan kebahagian kepada Naomi dan Rut.  Bukan hanya kebahagian yang mereka alami.  Allah pun memakai Rut seorang perempuan asing menjadi nenek Daud, dan akhirnya menjadi nenek Mesias.  Ketika menoleh kebelakang dalam kehidupan Naomi, Allah mempunyai rencana yang indah dibalik mengungsinya Naomi ke Moab.  Bagaimana Allah memakai semua orang dan bangsa untuk terlibat dalam rencana keselamatanNya.
Kesimpulan.
Allah juga akan memakai para wanita terlibat dalam karya keselamatan, untuk menyelamatkan seluruh keluarga kita yang belum percaya.  Seperti Allah memakai Naomi melalui berbagai peristiwa kehidupannya, Allah juga akan memakai saudara semua melalui berbagai peristiwa dalam hidup saudara. Setiap hal mendatangkan kebaikan (Roma 8:28). Mari kita bersama melakukan tugas dan bagian kita, yaitu mengabarkan Injil bagi keluarga kita yang belum bertobat. Lakukan segala tugas sebagai wanita di tengah keluarga kita dengan penuh kasih. Critakan selalu bagaimana Allah tetap mengasihi kita walau mungkin banyak peristiwa buruk yang terjadi. Ingatlah bahwa Tuhan punya rencana yang indah di balik semuanya yaitu keselamatan bagi seluruh keluarga kita.


Rabu, 08 Juni 2016

Crita mimpi anakku Steven Jacob Hardy

By Steven Jacob H.
Kesaksianku
Mimpi Itu Indah
              Saya adalah seorang anak yang bisa dibilang beruntung dari segi Theologi.  Karena saya dilahirkan di keluarga Pendeta atau Hamba Tuhan.  Secara otomatis saya sudah mengenal Yesus sejak saya lahir ke dunia ini.  Saya sudah hidup 22 tahun di dunia ini.  Nama saya Steven Jacob Hardy.  Orang tua saya melayani di GBI Golgota Kroya BPD Banyumas.  Perjalanan hidup saya agak sedikit berbeda ketika Tuhan memberikan “sesuatu” ke dalam hidup saya.
              Saya pernah berpikir bahwa, ternyata secara tidak disadari saya sudah cukup lama menjadi orang Kristen.  Bahkan sejak saya kecil saya sudah percaya kepada Tuhan Yesus.  Tantangan dan godaan banyak terjadi di hidup ini.  Namun, ketika saya duduk di bangku SMA, tepatnya pada saat saya kelas 3 SMA.  Terkadang saya merasa kurang puas.  Khususnya dalam hal Theologi.  Saya berpikir, saya sudah lama percaya dan mengimani Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat saya.  Tetapi, saya tidak puas kalau saya belum melihat Wajah Yesus secara langsung.
              Nah, dari situ muncul sebuah ide dalam benak saya.  Kenapa saya tidak mencoba berdoa agar saya bisa bertemu dengan Tuhan Yesus dalam “mimpi”.  Lalu saya mengimani ide yang muncul di pikiran saya.  Saya berdoa dengan iman agar saya bisa bertemu dengan Tuhan Yesus dalam sebuah Mimpi.  Jika Tuhan berkenan, Tuhan pasti dapat berbicara lewat mimpi.  Memang secara logika atau akal manusia, hal yang saya doakan itu terdengar kurang bisa dipercaya.  Bahkan sayapun kadang tidak begitu percaya.  Tetapi bagi Tuhan tidak ada yang mustahil selama Ia berkenan.


Awal Penglihatan
              Tepatnya tanggal 15 oktober 2009, saya mengalami hal yang berbeda ketika saya tidur.  Sejak saya memejamkan mata, ternyata Tuhan berkenan hadir di alam bawah sadar saya atau istilah umumnya adalah mimpi.  Tuhan Yesus hadir dalam mimpi saya!  Karena saya anak Pendeta, maka saya tinggal di rumah pastori.  Nah, anehnya dalam mimpi itu saya juga tinggal di dalam pastori.  Cukup aneh dan membuat saya sedikit bingung.  Kira-kira seperti ini kejadian di alam bawah sadar saya.  Check This Out....
Kejadian dalam mimpi itu, seingat saya, saya sedang melakukan sebuah perjalanan dengan menggunakan motor, lalu tiba-tiba ada sebuah mobil putih di depan saya yang mana seolah-olah mobil itu akan menabrak saya.  Saya jatuh dari motor yang saya naiki.  Kemudian, setelah saya sadar, saya tidak tahu saya berada dimana.  Saya seperti berada di rumah seseorang.  Entah itu rumah siapa.  Saya tidak mengenali rumah tersebut.  Saya duduk di ruang tamu di rumah tersebut.  Lalu, ibu dari pemilik rumah ini menghampiri saya.  Saya bertanya kepada ibu ini, “bu, mau bertemu dengan Tuhan Yesus ya?” jawab ibu ini, “Ya”.  Hanya satu kata dia menjawab.

Anehnya lagi, kejadian dalam mimpi saya berganti lagi.  Setelah saya mendengar jawaban dari ibu ini, tiba-tiba saya ada di rumah pastori Kroya, tempat kediaman orang tua saya.  Tetapi, disitu saya hanya tinggal sendiri.  Saya tidak melihat saudara dan kedua orang tua saya.  Nah, yang membuat saya sangat terkejut adalah.... di ruang tamu pastori ini,.. saya melihat Tuhan Yesus sedang berbaring lemah di sofa ruang tamu pastori, tepatnya Tuhan Yesus berbaring di depan saya!!!  Saya melihat secara langsung di depan mata saya, Tuhan Yesus ada di depan saya!! Ekspresi dari Wajahnya memperlihatkan kalau Dia sedang merasakan kesakitan yang luar biasa! Seolah-olah Dia sedang merintih kesakitan. Terdapat luka memar di bagian pipi kiriNya.  Seakan-akan Yesus sedang sekarat.  Saya merasa kasihan saat saya melihat WajahNya.  Saya merasa akan terjadi suatu peristiwa yang besar!!!

Penyaliban Yesus!
              Entah siapa yang membawa Tuhan Yesus keluar dari pastori...... saya tidak bisa melihatnya dengan jelas.  Yang jelas, pada saat Dia di angkat keluar dari rumah pastori, dipermukaan TubuhNya terdapat banyak sekali luka sayatan yang membuat darah itu mengalir cukup deras.  Ternyata, Yesus dibawa keluar menuju halaman gerejaku.  Tak disangka, terjadi peristiwa penyaliban Yesus di halaman gerejaku! Entah kenapa ada kemiripan nama antara gerejaku dan kejadian yang sebenarnya dalam Alkitab.  Dalam mimpi saya, Tuhan Yesus disalib di GBI “Golgota”.  Sedangkan dalam Alkitab, Tuhan Yesus disalib di bukit “Golgota”.  Nah, saya melihat penyaliban berlangsung pada sore hari.  Secara LIVE saya melihat Tuhan Yesus benar-benar disalib didepan saya hanya berjarak sekian meter saja!  SalibNya diangkat dari bawah ke atas, sehingga salib itu bisa berdiri dengan tegak atau vertikal. Dan Tuhan Yesus terbaring lemah di atas kayu salib tersebut.  darahNya mengalir di sekujur tubuhNya.  Saya sedih melihat peristiwa itu.  Saya menyaksikan secara langsung peristiwa penyaliban Tuhan Yesus! Benar-benar ada di depan saya, Tuhan Yesus disalib! Dalam mimpi itu, saya hanya seorang diri melihat peristiwa penyaliban.  Tidak ada orang lain yang saya lihat dalam mimpi saya.
              Setelah peristiwa itu, saya terbangun dari tidur saya.  Saya bersyukur atas pengorbanan Tuhan Yesus untuk menebus dosa saya dan dosa-dosa dari umatNya yang percaya.  Sebenarnya tidak hanya sampai disitu saja mimpi yang saya alami, tetapi setelah mimpi itu saya sering sekali mendapat mimpi-mimpi yang lain.  Tentu saja, saya juga melihat Tuhan Yesus di mimpi-mimpi saya yang lain.  Saya juga pernah bermimpi melihat 2 Malaikat hadir di mimpi saya!  Tetapi, mungkin di lain waktu saya akan mencoba menceritakan kembali pengalaman-pengalaman saya, itupun kalau Tuhan berkenan dan memberikan saya kesempatan untuk bersaksi tentang berbagai macam penglihatan yang saya alami.
              Iman saya semakin kuat setelah saya melihatNya secara langsung.  Tetapi kita tidak boleh ragu-ragu jika kita belum pernah melihat Tuhan Yesus secara langsung.  Seperti yang tertulis dalam Yohanes 20 : 29.  Beginilah Firman Tuhan, Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."  Kebetulan hobby saya melukis.  Lalu setiap kali saya bermimpi tentang Yesus, saya melukiskan mimpi-mimpi saya ke atas kanvas.  Mungkin Tuhan memakai saya lewat lukisan saya.  Kini rumah saya dipebuhi dengan lukisan tentang Yesus.  Setiap orang yang bertanya tentang lukisan itu, akhirnya saya dapat bercerita tentang Yesus.
              Semoga kesaksian yang saya tulis, bisa menjadi Berkat bagi banyak orang.  Tuhan Yesus Memberkati.

              

Selasa, 27 Oktober 2015

Guna menguatkan kamu

Seminggu yang lalu, malam hari setelah doa malam hendak tidur. aku belum langsung tidur. Lalu aku bercakap-cakap kembali dengan Allah mengenai banyak hal. Tiba-tiba aku melihat Nani, salah seorang jemaat kami. ia sedang mengenakan jubah dan dikepalanya ada mahkota.  ia sedang berjalan diantara banyak orang, tapi dia sendiri yang mengenakan jubah dan mahkota. lalu ia menoleh kepadaku dan bersalaman denganku. setelah itu ia pergi dan berjalan kembali.
Saya berhenti sebentar, dan bertanya kepada Tuhan apa artinya itu. Lalu saya berdoa, dan saya mengerti Tuhan sedang hendak melakukan sesuatu yang baik kepada dik Nani.
Saya tidak tahu apa yang sedang dik Nanik lakukan. dan ia sendiri tidak memberitahu kepadaku.
Lalu besuk paginya saya beritahu dik Nani, semalam saya melihat seperti ini. lalu dia memberitahu kepadaku bahwa dia hendak mengikuti pra jabatan sebagai pegawai negeri.  "Tolong doakan ya bu." begitu pintanya. "Ya saya akan doakan. semoga sukses."
Saat tulisan ini ku ketik, dik Nani pun sedang menjalani pra jabatan sampai esok harinya.

Sebagai seorang hamba Tuhan, aku senang Tuhan memberitahu sesuatu kepadaku, sehingga aku dapat semakin serius mendoakan keperluan jemaat yang ku layani bersama suami.
Dalam Roma 1:11, "Sebab aku ingin melihat kamu untuk memberikan karunia rohani kepadamu guna menguatkan kamu" Paulus sangat rindu bertemu orang-orang percaya di Roma, untuk menguatkan mereka semua, dengan pemberian karunia rohani yang dari Allah.

Ada banyak karunia pemberian Tuhan bagi hamba-hambaNya.  Salah satu kegunaan karunia itu adalah untuk menguatkan orang beriman lainnya.

Di dalam Roma 12:6-8: dikatakan:
"Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita. Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati.  Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan , hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.

1 Korintus 12:7 "Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama.
Sebagai hamba-Nya mari mengingat bahwa setiap karunia yang kita terima adalah untuk kepentingan bersama. Bukan untuk wah-wahan atau untuk kesombongan diri.
Tuhan yang Maha Agung akan memberkati dalam pelayanan saudara sebagai hamba-Nya. Tetaplah bersemangat dalam pekerjaan Tuhan.  Allah akan memakai saudara semua sesuai dengan karunia yang telah saudara terima. God bless you teman sejawatku...